Sabtu, 15 Oktober 2011

rada serius

Hari ini hari ketiga di lokasi,, sabtu 15 oktober 2011,,
Perjalanan awal dimulai dengan bismilah dan bertemu dengan pak bayan,, pdahal maunya ketemu sama pak kadus,, e dikasih taunya pak bayan,, #podo wae kali
Mulai mencari data KK ke pak bayan namun tanggapan kuran baik,karena dipikir kita adalah agen rahasia yang bisa merugikan rakyatnya,, pdahal muka kita kan unyu-unyu pak,, tega amat,, #halah
so, diputuskan langsung saja nyantroni rumah warga yang pintunya kebuka atau yang ada bau darahnya,,,
Dari sini aku mulai kepikiran ,,, kasian amat ya masyarakat, saking seringnya dibohongin sama pemerintah, sampe2 kita yang mau nyari data ttg pendapat masyarakat tentang pemerintah aja juga dianggap antek pemerintah yang bisa merugikan mereka.,,
Tidak mudah meyakinkan masyarakat kalo kita ini orang baik-baik, karena seringnya mereka (lagi-lagi) cuma dieksplotasi demi kepentingan, yang kalo mereka udh selese make lagsung dibaikan,, katanya para petinggi2 itu cinta rakyatnya,, tp kok malah diabaikan?? padahal kata mario teguh, pengabaian adalah pembunuh cinta,,, tidak tau lagi cinta rakyat ala mereka itu gimana,,, bukan urusan tukang parkir
Mendapatkan target untuk di ajak diskusi juga tidak semudah yang dibayangkan, apalagi klo sudah disinggung obrolan masalah politik,,, aee malass sudah,, hampir sebagian besar masyarakat tidak terlalu peduli dan tertarik dengan bahasan yang diangkat ini,,, karena saking masa bodohnya mereka dengan pemerintah, pemimpin-pemimpin negara ini, apalgi kalo ngomongin partai [politik,,, mending ke sawah aja saya mba,,
Bukan karena latar belakng pekerjaan, ekonomi bahkan pendidkan , hingga mereka acuh terhadap urusan pemerintah, karena memang sang pemerintah ini beluma hadir di kehidupan dan di hati mereka. mislanya pemerintah ini sebentrar saja hadir dan menyatu dengan mereka, maka akan berbeda tanggapannya jika diajak diskusi masalah politik dan pemerintahan.
Kehadiran disini bukan berarti mereka datang ke desa saja, namun menghadirkan segala sesuatu yang ada dalam dirinya untuk digunakan secara bersama-sama dengan masyarakat demi kesejahteraan bersama. tidak akan ada yang dirugikan jika memang ini dilakukan.
Tidak adanya rasa keterikatan dan saling memiliki inilah yang memebuat sifat acuh dari masyarakat sendiri. jangan salahkan mereka kalau mereka tidak peduli jika "kesehatan" negara terganggu,,, karena menurutnya itu tidak penting, yang penting baginya bagaimana panennya bisa berhasil, keluarga tercukupi, makan enak dan kenyang,, apapun dan siapapun yang terpilih sama saja buatnya,,,
Wajar saja jika mereka tidak peduli, mereka membangun infrastruktur jalan saja dengan uang mereka sediri, mereka iuran dan bekerjabakti mengerjakannya.. dan hasilnya,, sangat bisa dilihat...
Ada yang menarik dari perjalanan hari ini, jika mengambil perbandingan dengan desa lokasi KKN-ku keadaanya cukup berbeda, meskipun obyek hari ini adalah desa yang ada di Pulau Jawa, dan lokai KKN saya ada di NTT.
Entah kenapa saya merasakan bahwa desa di Jawa yang saya datangi tadi saya rasa masih lebih tertinggal jika dibandingkan dengan desa di NTT,,,
padahal dari segi fasilitas sudah sangat memadai desa di jawa, akses jalan sudah jauh lebih baik, listrik sudah ada, sinyal juga kuat, rumah penduduk sudah berkeramik, berdiri kokoh dengan tembok, hammpir setiap rumah mempunyai kendaraan bermotor yang bagus-bagus. Namun setelah cukup berdiskusi dan melihat kegiatan mereka , saya merasa mereka masih tertinggal.
Dibandingakan dengan lokasi KKN, yang jalan masih batu ditata, listrik yang belum ada, sinyal apalagi, rumah juga masih panggung, kalaupun di tembok hanya sebagain yang ditembok. namun melihat masyaraktnya saya merasa sudah maju, khususnya semangat untuk mendapatkan ilmu dan belajar. Tidak sedikit dari mereka yang anaknya kuliah di luar kota, sekolah juga demikian, Semangat untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi bisa diakui jempol,,, scra daerah terpncil kaya gitu tapi banyak juga yg anaknya sarjana. meski rumah mereka biasa saja,, beda sama yg d sini, rumahnya pada bagus-bagus punya kendaraan, tp rata2 sekolahnya lulusan sma,, jd rda aneh sih,, kalo ky gini pd ngga nerusin gara2 ngga punya duit apa gmn ya?? hadehh,, ya itulah fenomena d negeri ini,, :)
--hanya sekedar pandangan,, ngga ada yg salah--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar